Kamis, 25 April 2013

Penghargaan FIKOM Universitas Budi Luhur


Inilah video penghargaan kepada Fakultas Ilmu Komunikasi (FiKOM) Universitas Budi Luhur, atas Fakultas inovatif dan terbaik tahun ini dalam Anugerah Citra Indonesia 2013.

Forum Dengar Pendapat "Komunikasi Menghasilkan Solusi"

"FDP" atau yang dikenal Forum Dengar Pendapat yang diselenggarakan dari tahun ke tahun oleh Fakultas Ilmu Komunikas (FiKOM) Universitas Budi Luhur. Tujuan dari acara ini adalah penyampaian pendapat atau aspirasi yang ada di benak mahasiswa/i Ilmu Komunikasi kepada pihak Fakultas baik akademis maupun non-akademis.

Acara ini mendapat antusias dan penerimaan yang positif terhadap mahasiswa, karena acara ini merupakan salah satu cara penyampaian aspirasi mahasiswa kepada Fakultas terhadap masalah atau kejanggalan yang terjadi dalam masa perkuliahan.
Umumnya mahasiswa mengutamakan masalah akademis yang berlangsung dalam masa perkuliahan, agar dapat berjalan tenang dan nyaman sesuai jadwal, dan sistem yang sudah ada di Fakultas.

Walaupun terkadang forum ini tidak mendapat solusi dari pihak Fakultas, setidaknya pihak Fakutas mengetahui kendala yang di hadapi mahasiswa untuk memajukan sistem yang ada di dalam Universitas Budi Luhur ini.

Pelatihan Jurnalistik "Metro TV on Campus"


Fikomers Angkatan 2011 (seluruh peminatan), berkaitan dengan diadakannya “Metro TV on Campus” (Pelatihan Jurnalistik untuk seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2011), diharapkan kepada seluruh Fikomers Angkatan 2011 bahwa Workshop bersifat WAJIB. (Kegiatan tidak dipungut biaya)

Workshop diadakan pada hari Kamis tanggal 18 April 2013 di Auditorium UBL (dari jam 09.00 – 17.00). Pelatihan diadakan selama 5 sesi dan diisi oleh Praktisi terbaik dari Metro TV. Mahasiswa FIKOM Angkatan 2011 wajib hadir ke 5 sesi tersebut, untuk bisa mendapatkan SERTIFIKAT Workshop dari Metro TV. Sertifikat akan dibagi setelah sesi terakhir. SERTIFIKAT bersifat WAJIB dan akan diikutsertakan menjadi salah satu syarat menempuh TUGAS AKHIR.


Sumber : http://fikom.budiluhur.ac.id/2013/04/metrotv-on-campus-workshop-wajib-untuk-angkatan-2011/

Profil Sumi Yang


‘Workshop’ Metro TV on Campus yang diselenggarakan Universitas Budi Luhur, menghadirkan jurnalis-jurnalis yang memilik banyak pengalaman dalam dunia jurnalistik. Dari banyaknya pembicara-pembicara yang dihadirkan, saya menemukan pembicara dengan karakter yang berbeda dan menarik, yaitu Sumi Yang.

Pada bulan Januari 1984, Sumi Yang lahir di sebuah kota kecil berpenghasil ikan dengan banyak penduduk Cina, yaitu Bagan Siapi-api, kepualauan Riau. Jadi tidak heran Seorang Sumi fasih berbahasa mandarin, maupun berbahasa Indonesia.


Sebelum berkecimpung ke dunia Jurnalistik,  Sumi menikmati kuliah di Universitas Bina Nusantara dalam jurusan Sistem Informasi. Setelah itu Sumi Yang diterima di  Metro TV, dan pertama kali mengudara pada tanggal 4 Desember 2000 dalam program berita bebahasa mandarin “Metro Xin Wen” yang menginformasikan yang berhubungan dengan masyarakat Tionghoa, seperti berita bisnis, ekonomi, sosial, budaya, olahraga, dan Internasional. Dengan penguasaan 3 bahasa yang dipunyai seorang Sumi Yang, dia juga membawakan acara “News Flash” di Metro TV dengan 3 bahasa yang dia kuasai, yaitu Indonesia, Mandarin, dan Inggris.


Dengan adanya acara yang dibawakan oleh Sumi, masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia dapat mengetahui kehidupan yang ada di dalam masyarakat dan dapat menjalin hubungan disekitarnya, Sumi juga bertekad untuk membumikan bahasa Mandarin di Indonesia.

Karena antusias remaja Tionghoa terhadap bahasa Mandarin tergolong minim, menurut Sumi bahasa Mandarin justru lebih banyak peluang untuk berbagai bidang pekerjaan, dan bahasa Mandarin sudah menjadi bahasa Nasional di Cina,  tidak sesulit dengan apa yang dipikirkan orang banyak.

Kegiatan Metro TV on Campus Universitas Budi Luhur


“Metro TV on Campus” merupakan sebuah pelatihan atau ‘Workshop’ yang di adakan oleh pihak Metro TV untuk memberikan pelatihan jurnalisitk kepada mahasiswa dan mahasiswi ilmu komunikasi agar para mahasiswa/i mendapatkan informasi dan stimuli, apa yang dilakukan seorang jurnalis. Dengan para pembicara yang sudah berpengalaman dalam dunia jurnalistik, yaitu para presenter berita diantaranya Putra Nababan, Zelda Savitri, Prabu Revolusi, dan Ralph Tampubolon. Dan Universitas yang saya cintai, Universitas Budi Luhur mengadakan ‘Workshop’ ini pada tanggal 18 april 2013 dengan membuat 5 sesi, dan masing-masing sesi di isi oleh para presenter tersebut.

Sesi pertama di mulai pada jam 10.20 WIB dibuka oleh Zelda Savitri, dengan tema pembicaraan produksi TV berita. Dalam tema tersebut Zelda memberikan tayangan kepada mahasiswa/i, dalam tayangan tersebut membahas bagaimana alur pembuatan berita, produksi, hingga saat penayangan berita (On Air). Zelda juga memberikan pengalaman-pengalaman suka duka dunia jurnalistik dalam pertanyaan yang diajukan dari mahasiswa/i.
Lalu sesi kedua dilanjutkan oleh Sumi Yang, pada sesi kedua ini sorak poranda mahasiwa menjadi melonjak, karena fisik presenter ini yang berbeda dan menarik. Dalam sesi ini Sumi Yang memberikan pelatihan dengan tema ‘Citizen Journalism’ atau Jurnalisme Warga, dia memberitahu kepada mahasiswa/i, bahwa peran Jurnalisme Warga ini juga merupakan elemen yang penting dalam Jurnalistik , karena warga  juga mempunyai dorongan untuk memberikan informasi dan merekam kejadian yang saat itu terjadi, berbeda dengan Jurnalis lainnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Sumi Yang memanggil rekan Jurnalis nya untuk memanggil 13 orang Mahasiswa/i untuk menjadi reporter, dan melaporkan kegiatan ‘Workshop’ di depan kamera. Beragam ekspresi timbul dari para ke 13 reporter, mulai dari sangat percaya diri, bingung, malu-malu, dan sampai tidak tau apa yang mau dikatakan dan memilih mundur. Beragam ekspresi menjadi hiburan sendiri bagi para mahasiwa/i ilmu komunikasi Universitas Budi Luhur, hingga memasuki waktu ISOMA.

Acara dilanjutkan lagi pada jam 13.10 WIB, dengan sesi ketiga yang dibuka oleh pembicara Ralph Tampubolon yang membawakan tema Teknik Presenting dengan menceritakan pengalaman-pengalaman pribadinya yang dimulai dari penyiar radio sehingga menjadi presenter TV saat ini.
Setelah itu sesi 4 dilanjutkan oleh Putra Nababan, yang memberikan opini atau kita bilang curhat kepada mahasiswa/i tentang kecendrungan kurangnya minat masyarakat Indonesia dalam melihat berita. Padahal memahami sebuah berita salah satu bagian penting dalam melihat berita, dengan begitu kita mengetahui dan dapat menganalisa sebuah berita, sehingga kita bisa mengikuti ‘alur’ berita tersebut.

Pada sesi terakhir ini, Prabu Revolusi hadir untuk mengisi ‘Workshop’ ini dengan tips-tips yang dia berikan untuk mahasiswa/i yang ingin menjadi repoter, bagaimana cara menghilangkan rasa grogi, dan bagaimana membentuk rasa nyaman saat recording. Tidak banyak yang diungkapkan oleh Prabu Revolusi, lalu acara selesai dengan penyerahan kepada presenter oleh  Kaprodi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur.

Kesimpulan dalam ‘Workshop’ kali ini adalah, memberikan stimuli kepada mahasiswa/i tentang dunia jurnalistik, agar membangun rasa jurnalistik, dan menyadarkan menjadi jurnalis tidak semudah apa yang dibayangkan kita saat  ini, tetapi dengan dedikasi yang tinggi untuk memberikan kebenaran kepada masyarakat, kita akan merasa senang dan bangga dalam melakukan kegiatan Jurnalisitik.