“Metro TV on Campus”
merupakan sebuah pelatihan atau ‘Workshop’ yang di adakan oleh pihak Metro TV
untuk memberikan pelatihan jurnalisitk kepada mahasiswa dan mahasiswi ilmu
komunikasi agar para mahasiswa/i mendapatkan informasi dan stimuli, apa yang
dilakukan seorang jurnalis. Dengan para pembicara yang sudah berpengalaman
dalam dunia jurnalistik, yaitu para presenter berita diantaranya Putra Nababan,
Zelda Savitri, Prabu Revolusi, dan Ralph Tampubolon. Dan Universitas yang saya
cintai, Universitas Budi Luhur mengadakan ‘Workshop’ ini pada tanggal 18 april
2013 dengan membuat 5 sesi, dan masing-masing sesi di isi oleh para presenter
tersebut.
Sesi pertama di mulai
pada jam 10.20 WIB dibuka oleh Zelda Savitri, dengan tema pembicaraan produksi
TV berita. Dalam tema tersebut Zelda memberikan tayangan kepada mahasiswa/i,
dalam tayangan tersebut membahas bagaimana alur pembuatan berita, produksi,
hingga saat penayangan berita (On Air). Zelda juga memberikan
pengalaman-pengalaman suka duka dunia jurnalistik dalam pertanyaan yang
diajukan dari mahasiswa/i.
Lalu sesi kedua
dilanjutkan oleh Sumi Yang, pada sesi kedua ini sorak poranda mahasiwa menjadi
melonjak, karena fisik presenter ini yang berbeda dan menarik. Dalam sesi ini
Sumi Yang memberikan pelatihan dengan tema ‘Citizen Journalism’ atau Jurnalisme
Warga, dia memberitahu kepada mahasiswa/i, bahwa peran Jurnalisme Warga ini
juga merupakan elemen yang penting dalam Jurnalistik , karena warga juga mempunyai dorongan untuk memberikan
informasi dan merekam kejadian yang saat itu terjadi, berbeda dengan Jurnalis
lainnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Sumi Yang memanggil rekan Jurnalis nya untuk
memanggil 13 orang Mahasiswa/i untuk menjadi reporter, dan melaporkan kegiatan
‘Workshop’ di depan kamera. Beragam ekspresi timbul dari para ke 13 reporter, mulai
dari sangat percaya diri, bingung, malu-malu, dan sampai tidak tau apa yang mau
dikatakan dan memilih mundur. Beragam ekspresi menjadi hiburan sendiri bagi
para mahasiwa/i ilmu komunikasi Universitas Budi Luhur, hingga memasuki waktu
ISOMA.
Acara dilanjutkan
lagi pada jam 13.10 WIB, dengan sesi ketiga yang dibuka oleh pembicara Ralph
Tampubolon yang membawakan tema Teknik Presenting dengan menceritakan
pengalaman-pengalaman pribadinya yang dimulai dari penyiar radio sehingga
menjadi presenter TV saat ini.
Setelah itu sesi 4 dilanjutkan oleh Putra Nababan, yang memberikan opini atau kita bilang curhat kepada mahasiswa/i tentang kecendrungan kurangnya minat masyarakat Indonesia dalam melihat berita. Padahal memahami sebuah berita salah satu bagian penting dalam melihat berita, dengan begitu kita mengetahui dan dapat menganalisa sebuah berita, sehingga kita bisa mengikuti ‘alur’ berita tersebut.
Setelah itu sesi 4 dilanjutkan oleh Putra Nababan, yang memberikan opini atau kita bilang curhat kepada mahasiswa/i tentang kecendrungan kurangnya minat masyarakat Indonesia dalam melihat berita. Padahal memahami sebuah berita salah satu bagian penting dalam melihat berita, dengan begitu kita mengetahui dan dapat menganalisa sebuah berita, sehingga kita bisa mengikuti ‘alur’ berita tersebut.
Pada sesi terakhir
ini, Prabu Revolusi hadir untuk mengisi ‘Workshop’ ini dengan tips-tips yang
dia berikan untuk mahasiswa/i yang ingin menjadi repoter, bagaimana cara
menghilangkan rasa grogi, dan bagaimana membentuk rasa nyaman saat recording.
Tidak banyak yang diungkapkan oleh Prabu Revolusi, lalu acara selesai dengan
penyerahan kepada presenter oleh Kaprodi
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur.
Kesimpulan dalam
‘Workshop’ kali ini adalah, memberikan stimuli kepada mahasiswa/i tentang dunia
jurnalistik, agar membangun rasa jurnalistik, dan menyadarkan menjadi jurnalis
tidak semudah apa yang dibayangkan kita saat
ini, tetapi dengan dedikasi yang tinggi untuk memberikan kebenaran
kepada masyarakat, kita akan merasa senang dan bangga dalam melakukan kegiatan
Jurnalisitik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar