‘Workshop’ Metro TV on Campus yang diselenggarakan
Universitas Budi Luhur, menghadirkan jurnalis-jurnalis yang memilik banyak
pengalaman dalam dunia jurnalistik. Dari banyaknya pembicara-pembicara yang
dihadirkan, saya menemukan pembicara dengan karakter yang berbeda dan menarik,
yaitu Sumi Yang.
Pada bulan Januari 1984, Sumi Yang lahir di sebuah kota kecil
berpenghasil ikan dengan banyak penduduk Cina, yaitu Bagan Siapi-api,
kepualauan Riau. Jadi tidak heran Seorang Sumi fasih berbahasa mandarin, maupun
berbahasa Indonesia.
Sebelum berkecimpung ke dunia Jurnalistik, Sumi menikmati kuliah di Universitas Bina
Nusantara dalam jurusan Sistem Informasi. Setelah itu Sumi Yang diterima
di Metro TV, dan pertama kali mengudara
pada tanggal 4 Desember 2000 dalam program berita bebahasa mandarin “Metro Xin
Wen” yang menginformasikan yang berhubungan dengan masyarakat Tionghoa, seperti
berita bisnis, ekonomi, sosial, budaya, olahraga, dan Internasional. Dengan
penguasaan 3 bahasa yang dipunyai seorang Sumi Yang, dia juga membawakan acara “News
Flash” di Metro TV dengan 3 bahasa yang dia kuasai, yaitu Indonesia, Mandarin,
dan Inggris.
Dengan adanya acara yang dibawakan oleh Sumi, masyarakat
Tionghoa yang ada di Indonesia dapat mengetahui kehidupan yang ada di dalam
masyarakat dan dapat menjalin hubungan disekitarnya, Sumi juga bertekad untuk
membumikan bahasa Mandarin di Indonesia.
Karena antusias remaja Tionghoa terhadap bahasa Mandarin tergolong minim,
menurut Sumi bahasa Mandarin justru lebih banyak peluang untuk berbagai bidang
pekerjaan, dan bahasa Mandarin sudah menjadi bahasa Nasional di Cina, tidak sesulit dengan apa yang dipikirkan orang
banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar